Ijinkan Aku Menceritakan Air Matamu !
mike rio(@mr.ahmad_jais)
Dalam Gelap yang ditemani pena,
Aku masih samar-samar melihat bayangmu,
Bayang terakhirmu sebelum beranjak meninggalkanku
Sejauh yang kuingat,
Pesan perpisahan terakhirmu adalah tangisan
Aku tak mau bingung dengan keputusanmu
Kau yang tetap menangis dan tak mau memberiku alasan
Ini hemat katamu waktu itu,
“kau lelaki yang baik, tapi tolong tinggalkanaku”
Ucapmu dalam tangis yang semakin merumitkan pengertianku
Sesaat kemudian kau masih saja terdiam tanpa kata
Namun masih meneteskan air mata
Dan aku?
Aku hanya mendiamkanmu,
Apakah aku harus memintamu beralasan?
Kurasa itu tak perlu
Aku cukup memaknai arti tangisanmu dengan kepala yang tertunduk di depanku
Terakhir kau masih memintaku mengantarmu pulang
Aku pahami itu,
Mungkin ini cara terakhirmu membuatku agar selalu teringat
Warna jingga atap rumahmu
Walaupun kita ditakdirkan tak berjodoh.
(Makassar, 01 februari 2018)
Cat:
Sesosok teman yang memiliki kisah sangat mengispirasi. Dia yang terjebak dalam hubungan asmara yang tak terjodohkan oleh takdir tuhan, yang dibuat semakin tak mengerti oleh keputusan tangis secara sepihak. Dan dia menerima semua itu tanpa perlu penjelasan. Hingga akhirnya wanita yang ia relakan itu sedikit lagi akan menjadi milik sah seseorang lelaki beruntung. Dia mengikhlaskan itu.
===
Biro Kesenian Asrama PPG SM3T VI 2018
Universitas Negeri Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar