"Janji Masa"
Ingin kubujuk Tuhan 'tuk pulangkan saat itu
Ketika sore mengantar matahari pulang
di atas langkah kaki sepasang manusia
yang baru saja saling menyapa
Akan kukenalkan memori hari-hari berikutnya
Serentet masa yang cairkan jenuh dalam guyonan
Bukan kali pertama, namun itu berbeda
Sebab aku boleh jujur dalam tawaku sejak itu
Lalu apa yang bawa kita kemari?
Sebut saja ia 'cinta'
Yang pertemukan rasa di antara kita
Lalu merajutnya atas nama kenyamanan
Kau lukis kisah baru di atas kanvas hidupku
Tepat di sisi yang sengaja kusunyikan
Kau tawan ceriaku di poros harimu
Hingga tak kukenang lagi sendiriku yang kemarin
Aku mulai terlena dengan romantisme
Aku lupa tagihan masa akan jatuh tempo
Aku masih ingin disini bersamamu
Tuliskan cerita di langit kota Merauke
Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah
Itu katamu saat waktu hendak membawamu
Asingkanmu di depan bentangan jarak
Yang tak mampu kususuri
Mestinya kau tahu betapa sukarnya rindu kuelakkan
Kala ia merayu di tepian sepiku
Mengusik khayalku jejaki bayangmu
Di setiap sudut ruang kamarku
Masa kembali datang menemuiku
Kali ini ia mengajakku pergi bersamanya
Tapi bukan padamu
Ia justru janjikan hari-hari tanpamu
Jelas tak akan mudah 'tuk kulalui
Namun masa beriku iming-iming
Kelak ia 'kan membawa kita kembali kesini
Berjumpa dalam rindu yang meradang
Luapan cemas coba kubendung
Esok aku kembali dan berbalik menagih masa
Untuk harapan yang lahir dari janjinya
Aku tak ingin terkhianati masa
Ruli Bell (Merauke, 20 Sept. 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar