Minggu, 01 April 2018

SECUIL HARAPAN


Hembusan angin, deburan ombak
Dimana angin bertiup, disana ia terhempas
Dimana ombak menghantam, disitu ia terdampar
Aku, dan sunyi

Ternyata, hanya harapan dalam khayalannya mimpi
Tak ada yang berarti, dan tidak terbekas
Secercah petuahpun takkan mampu menggores
Dan ombakpun menghapus jejak di kedalaman sunyi

Terbendungnya keegoisan tanpa arah
Menggelorakan gejolak mega senja diperaduan malam
Menghening, hampa tak bertepi

Bukan pasir yang dihempas ombak
Tapi kesunyian jiwa yang lara
Betapapun senja menyuapi malam
Pagi akan tetap menjemput mentarinya
Bila masa telah tiba
Akan hilang seluruh warna telaga mimpi

Tak mau bintang menyinari
Tak mau bulan bersinar
Dan ku tak mau sinar emas membangunkanku pada safana ilalang
Ku hanya terlelap dalam dekapan biduk yang berlabuh

Jika awan menanti pelangi di ujung penantian
Jika sang waktu melukiskan setiap keindahan
Katakanlah, embun akan setia menunggu fajar
Karena dalam air mata mu, aku terjatuh

By Sastra
Pena_Tak_Bertinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar